Investasi dollar online membayar 21% per hari selama 5 hari dengan pembayaran transfer lnstan

Investasi dollar hasil spektakuler, Rangking terbaik, membayar 1,6% perhari 100 hari

HyperCompound - Solid. Professional. Profitable.

TEMPAT TUKAR UANG RUPIAH KE DOLLAR UTK TRANSFER KE LIBERTY RESERVE

BANK INVESTASI DAN KREDIT PINJAMAN DALAM DOLLAR

BISNIS ONLINE HYIP INVESTASI HASILKAN DOLLAR

Jumat, 05 Februari 2010

BUDIDAYA CABE RAWIT




 AGRIBISNIS CABE RAWIT

DISUSUN OLEH :
       H A N R I Y A D I        









KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia yang dicurahkan-Nya sehingga makalah  yang berjudul   USAHA  AGRIBISNIS CABE RAWIT ”  dapat disusun.
Makalah  ini disusun guna untuk pembelajaran tentang usaha agribisnis Cabe Rawit  dan  berisikan tentang gambaran kegunaan / manfaat cabe, teknis budidaya, pasca panen dan analisa usaha tani
Disadari apa yang telah disusun ini masih jauh dari yang diharapkan, untuk itu kritik dan saran menuju perbaikan selalu kami harapkan demi kesempurnaan buku ini dan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini tak lupa diucapkan terima kasih.
Akhir kata terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dosen Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertanian yang dengan penuh kerelaan membantu serta tak henti – hentinya memberikan arahan dan motivasi hingga tersusunnya makalah ini, kepada Allah semua ini kami kembalikan dan semoga senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.


Tilamuta,    Januari  2010
                        PENULIS










DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................                             2                                                                                                                      ii
DAFTAR ISI  .................................................................................................. 3                           
I. PENDAHULUAN
      1. Latar Belakang.......................................................................................  4
      2. Kegunaan Cabe rawit…………………………………………………………………………..  5
      3. Peluang Bisnis Cabe Rawit …………………………………………………………………..  6
II  TEKNIS BUDIDAYA CABE RAWIT
1     Pesemaian  …………………………………………................................................  8
2   Pengolahan tanah dan Pembuatan Bedengan ...................................... ..  10
3.  Penanaman   …………………………………………………………………………………….  11
4.  Pemeliharaan  ………………………………………………………………………………….   12
5.  Panen …………………………………………………………………………………………….    13
IV.  PENANGANAN PASCA PANEN
1. Sortasi dan Grading …………………………………………………………………….. …..   14
2. Pembersihan dan Pencucian…………………………………………………………… ….   15
3. Penyimpanan……………………………………………………………………………… …….  16
4. Pengemasan dan angkutan………………………………………………………………….. 17
 V. ANALISA USAHA TANI CABE RAWIT
1. Perkembangan Harga Cabe Rawit ………………………………………………………  19
2. Analisa Usaha Tani Cabe Rawit..…………………. .............................. ………  20

VI PENUTUP
1. Kesimpulan ..........................................................................................   21
2. Saran ..................................................................................................   22                            
     Daftar Pustaka




BAB I .

PENDAHULUAN


1.    Latar belakang

Cabe Rawit merupakan komoditas hortikultura yang penting di Kabupaten Boalemo, hal ini mengingat masyarakatnya memiliki selera makan yang rasanya pedas, disamping itu komoditas ini sudah dibudidayakan secara meluas oleh para petani dan permintaan pasar yang sangat tinggi.

Jenis Cabe yang banyak diusahakan oleh petani adalah Cabe Rawit                             ( Capricum Frutescens ), varitas unggul lokal cabe rawit  jenis sirup ( malita FM ) dan kapas ( jenis cabe rawit local ) merupakan komoditas yang memiliki prospek bagus untuk usaha agribisnis , hal ini karena memiliki beberapa  kelebihan antara lain :
a.Toleran terhadap perubahan iklim
b. Tahan terhadap serangan hama penyakit
c. Produktifitas tinggi dan masa panen lama ( > 1 tahun )
d. Rasanya pedas
e. Tahan disimpan sampai I minggu tidak busuk.
Dengan kelebihan ini maka cabe rawit varitas local yang diproduksi petani mampu menembus pasar luar daerah seperti Manado, Ternate, Kaltim dan Irian. Harga pasaran di tingkat petani berfluktuasi antara Rp. 5.000 – Rp 35.000 per Kg. (  2009 )



2.    Kegunaan Cabe rawit
Cabai rawit mengandung zat oleiresin, yang dapat diperolehdengan cara ekstrasi menggunakan pelarut organik, misalnya alkohol dan heksan. Prosese pembuatan oleoresin meliputi penggilingan ( maserasi ), ektrasi, penghilangan pelarut ( destilasi ) dan finishing / bleeding.
Dalam industriformasi, zat oleoresin dan zat – zat aktif ( capsaicin ) yang terdapat dalam bentuk larutan capsicum adalah obat yang digunakan secara luas untuk mengobati berbagai jenis penyakit, misalnya ganguan pada tulang, rematik, sakit kepala, sakit pinggang, bisul, sakit perut, diare, sakit gigi,radang pada tenggorokan, sesak napas, pegal – pegal, penyakit kulit / gatal – gatal, masuk angin dll.
Cabai rawit juga dapat mencegah kanker karena kandungan Flavonoid dan antioksidan yang terdapatnya didalamya. Buah cabe rawit juga mengandung minyak asiri, yang dapat diperoleh melalui ektrasi. Minyak ini digunakan sebagai bahan baku obat – obatan dab bahan baku kosmetika dan dalam dunia formasi, minyak asiri dapat menggantikan minyak kayu putih.
Buah Cabe rawit mengandung zat – zat gizi yang cukup lengkap, yakni; kalori, protein, lemak, karbohidrat, mineral ( kalsium, fosfor, besi ) vitamin. Dan zat – zat yang berkhasiat obat misalnya; Oleoresin, Capsaicin, bioflavonoid, minyak arsiri, karotenoid ( kapsantin, kapsorubin, karoten dan leutin ), sedangkan kandungan rasa pedis 0,1 – 1 %.









Tabel: Komposisi Gizi Buah Cabai Rawit Segar dalam 100 Gram bahan yang dapat dimakan.
NO
JENIS  ZAT
KADAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat Besi
Vitamin A

Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin C
Niasin ( Vitamin B3 )
Air
103  kal
4,7 gram
2,4 gram
19,9 gram
45  mg
85  mg
2,5 mg
11.050 SI
0,24 mg
-
70 mg
-
71,2 gram

3.    Peluang Bisnis Cabe Rawit
Cabe rawit memiliki peluang bisnis yang baik, cakupan wilayah pemasaran Cabe rawit sangat luas. Kebutuhan Cabe rawit akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri pengolahan yang membutuhkan bahan baku cabe. Penggunaan oleoresin yang cukup luas untuk berbagai keperluan industri pangan dan industri formasi juga mengakibatkan permintaan cabai rawit terus meningkat.
Selain dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan industri pengoalahan yang berbahan baku cabe, peningkatan permintaan cabe di Kabupaten Boalemo juga dipengaruhi oleh semakin luasnya jangkauan pemasaran yang disebabkan oleh semakin lancarnya hubungan transportasi antar propinsi, baik melalui hubungan darat jalan Trans Sulawesi maupun hubungan udara dan laut.
Permintaan cabe untuk dikirim ke Sulawesi utara mencapai ± 30 ton per hari untuk pemasaran di Manado, Minahasa, Bitung, Bolang Mangondo serta pengiriman ke Sangir, Ternate dan Irian. Sedangkan kearah barat kebutuhan  cabe rawit mencapai ± 20 ton dengan wilayah pemasaran ke Palu, Makasar dan Kalimantan Timur.
Untuk pengiriman ke surabaya maupun jakarta tersedia Bandara Jalaludin di Isimu Gorontalo dengan jarak ± 60 KM, sedangkan pemasaran eksport tersedia jalur penerbangi yang berjarak  ke Singapura melalui Bandara Samratulangi Manado.
Dalam memenuhi permintaan pasar, berbagai bentuk dapat ditawarkan baik segar, kering, ektrak bubuk cabe maupun bentuk olahan misalnya saus cabai, pasta cabai, oleoresin cabe dan lain – lain
Dengan latar belakang tersebut diatas maka tidak mengherankan bahwa Cabe merupakan merupakan komoditas utama yang diproduksi petani di Kabupaten Boalemo dan sebagai gambaran produksi Cabe dibandingkan dengan sayuran laiannya selama 5 ( lima ) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.
DATA PERKEMBANGAN PRODUKSI SAYUR - SAYURAN  
TAHUN 2004 - 2009
KABUPATEN BOALEMO

NO
JENIS KOMODITI
PRODUKSI HORTIKULTURA  ( TON )
2004
2005
2006
2007
 2008
2009*
1
CABE
1285.5
436
725
1915
1123
2.045
2
TOMAT
142
144
252
448
1533
1628
3
TERONG
47
45
114
80
436
172
4
KACANG PANJANG
89.7
117
168
104
176
63
5
BAWANG MERAH
46
35
148.5
302.5
110
47
6
KETIMUN
5
6
4
3
3
2
7
BAYAM
10
11
2.5
2.5
15
0
8
KANGKUNG
43
45
4
4
8
4
                 Keterangan : Tahun 2009 Posisi Agustus 2009.
·         Sumber dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Boalemo

BAB  II.
TEKNIS BUDIDAYA CABE RAWIT

Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) . Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.


a.  Persemaian

Benih cabe yang baik berasal dari benih hasil benih  unggulan. Dengan menggunakan benih yang baik, berarti kita telah melakukan langkah maju dalam meningkatkan produktivitas. Benih cabe yang telah diperoleh harus disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang sehat dan kuat sebagai bahan tanam di lahan produksi. Adapun urutannya adalah : pembuatan media semai, persiapan bedeng semai dan perlakuan sebelum dipindah tanam. Media semai disyaratkan mempunyai struktur yang remah, tidak menahan air dan cukup nutrisi.  .


b.  Pengolahan Tanah dan Penyiapan Bedengan



Kegiatan yang dilakukan sebelum tanam adalah melakukan penyiraman dan penyemprotan terhadap bibit yang akan ditanam, mengelompokkan bibit berdasarkan ukuran dan memilih bibit mana yang pertumbuhannya seragam dan baik. Melakukan pengairan pada lahan serta membuat lubang tanam yang ditugal sedalam 8 – 10 cm. Bibit pada polybag diletakkan pada lubang tanam dengan cara merobek plastik kantong semai dengan menghindari pecahnya media yang dapat menyebabkan putusnya akar. Selanjutnya bibit tersebut dimasukkan pada lubang tanam. Supaya tumbuhnya bibit tegak, maka tanah disekitar bibit ditekan sedemikian rupa dengan kedua telapak tangan. Untuk mengurangi kerusakan bibit akibat panasnya pantulan cahaya matahari dari palstik, maka dapat dilakukan penutupan terhadap bibit tersebut (misalnya dengan pelepah daun pisang). Penutupan dilakukan sampai bibit benar-benar hidup ( 7 – 10 hst). Pembuatan lubang tanam dilakukan dua baris setiap bedeng dengan dengan jarak antar baris tidak bersebrangan namun zigzag. Hal ini karena kanopi dari tanaman cabe yang rimbun akan saling menutupi satu sama lain bila ditanam secara bersebrangan

 

   




. Penanaman
Kegiatan yang dilakukan sebelum tanam adalah melakukan penyiraman dan penyemprotan terhadap bibit yang akan ditanam, mengelompokkan bibit berdasarkan ukuran dan memilih bibit mana yang pertumbuhannya seragam dan baik. Melakukan pengairan pada lahan serta membuat lubang tanam yang ditugal sedalam 8 – 10 cm. Bibit pada polybag diletakkan pada lubang tanam dengan cara merobek plastik kantong semai dengan menghindari pecahnya media yang dapat menyebabkan putusnya akar. Selanjutnya bibit tersebut dimasukkan pada lubang tanam. Supaya tumbuhnya bibit tegak, maka tanah disekitar bibit ditekan sedemikian rupa dengan kedua telapak tangan. Untuk mengurangi kerusakan bibit akibat panasnya pantulan cahaya matahari dari palstik, maka dapat dilakukan penutupan terhadap bibit tersebut (misalnya dengan pelepah daun pisang). Penutupan dilakukan sampai bibit benar-benar hidup ( 7 – 10 hst). Pembuatan lubang tanam dilakukan dua baris setiap bedeng dengan dengan jarak antar baris tidak bersebrangan namun zigzag. Hal ini karena kanopi dari tanaman cabe yang rimbun akan saling menutupi satu sama lain bila ditanam secara bersebrangan





Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan tanaman cabe mencakup kegiatan antara lain : pangkas/wiwil, pengikatan tanaman, pengairan, penyiangan serta pengendalian hama dan penyakit. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan, buah pertama pada cabang Y juga perlu dipangkas agar tanaman tumbuh membesar terlebih dahulu. Pengairan lahan dilakukan secara rutin setiap 7 – 10 hari. Hal yang harus diperhatikan dalam pengairan ini adalah pada waktu pelepasan air dari petak tanaman harus dilakukan dengan pelan-pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng tanaman. Tanaman cabe juga tidak menyukai genangan air. Pengikatan dilakukan untuk menghindari agar tanaman tidak roboh terkena terpaan angin dan beban buah. Pengikatan dilakukan pada ajirnya setidaknya tiga simpul untuk setiap tanaman yaitu pertama di bawah cabang Y pada umur 10 – 15 hari hst, di atas cabang Y 30 – 40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst. Antar ajir tanaman juga harus dihubungkan dengan tali plastik atau sayatan bambu membujur untuk menopang tegaknya tanaman. Kegiatan yang lain yaitu penyiangan. Penyiangan pada bedengan cabe yang telah diberi mulsa akan lebih ringan dibandingkan bedengan tanpa mulsa. Penyiangan dilakukan pada tanaman pengganggu/rumput yang tumbuh baik di lubang tanam maupun di sekitar saluran drainase dan pematang. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan tangan dan alat (cangkul), dapat juga dilakukan dengan menggunakan herbisida. Penyiangan ini selain untuk mengurangi persaingan dalam mendapatkan nutrisi tanaman juga untuk memotong siklus inang pembawa virus yang menyebabkan penyakit pada cabe.


d.  Panen



 

Pemanenan cabe dilakukan pada buah yang mulai memerah. Waktu pemanenan cabe disesuaikan dengan jenis dan varietas cabe yang ditanam. Karena tidak semua jenis maupun varietas cabe tersebut mempunyai umur panen yang sama. Panen pertama cabe rawit adalah 2,5 – 4 bulan setelah tanam, pemungutan cabe rawit dilakukan setiap 3 – 7 hari atau dua minggu sekali tergantung pada kondisi permintaan pasar . Masa hidup tanaman cabe rawit dapat mencapai empat tahun tergantung pemeliharaan tanaman dengan masa produktif selama tiga tahun. Hasil total produksi pertahun per ha dapat mencapai 30 ton




















BAB III.
 PENANGANAN PASCA PANEN


Cabai rawit  merupakan komoditas yang mudah mengalami kerusakan setelah panen, terutama jika ditangani dengan baik. Tanpa pengangan pasca panen yang baik, kerusakan dapat mencapai 40% atau lebih. Kerusakan dapat disebabkan oleh faktor mekanis, misalnya kerusakan akibat pengakutan atau penangan pasca panen yang kurang baik; faktor fisiologi buah cabai itu sendiri, yakni proses kehidupan yang tetap berjalan, misalnya proses resfirasi (pernapasan) dan transfirasi (penguapan air); ataupun akibat serangan hama dan penyakit di gudang penyimpangan.
Penangan pasca panen cabai rawit yang baik harus dapat mencegah kerusakan akibat faktor mekanis, fisiologis (khemis), maupun serangan hama dan penyakit. Penanganan pascapanen yang baik juga harus dapat mempertahankan kesegaran buah cabai dan menigkatkan daya simpangnya. Hal ini sangat penting mengingat pada musim panen raya biasanya harga cabai menjadi sangat rendah. Dengan pasca panen yang baik maka petani dapat menunda penjualan sampai harga cabai meningkat.
Selain secara teknis mempertahankan mutu cabai hasil panen dan meningkatkan daya simpang buah cabai, penganan setelah  panen  bertujuan untuk meningkatkan daya tarik bagi konsumen; meningkatkan kepraktisan (daya guna) sesuai dengan permintaan pasar; mendapatkan standar mutu yang memenuhi syarat perdagangan, baik untuk konsumsi rumah tangga, rumah makan, maupun industri pengolahan (industri makanan dan minuman, industri farmasi, industri kosmetik, industri pakan ternak); dan meningkatkan nilai tambah dan harga jual.
Hal yang harus diperhatikan dalam penaganan pasca panen adalah:
1.   Sortasi dan Grading
Pada umumnya buah cabai yang dipanen memiliki ukuran dan tingkat kerusakan yang beragam. Oleh karenanya perlu dilakukan pemisahan (sortasi), untuk menyeragamkan buah cabai rawit, baik dari segi ukuran maupun tingkat kerusakan buah. Selanjutnya, hasil sortasi dikelompokkan menjadi beberapa kelas mutu (grading).
Sortasi dan grading memberikan banyak keuntungan, antara lain memudahkan pemasaran, memudahkaan konsumen dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keperluannya, memudahkan penentuan tingkat harga yang layak menurut kelas mutu, dan memberikan kepuasan dan kepercayaan pada konsumen.
Buah cabai rawit dikelompokkan menjadi tiga kelas mutu, menurut ukuran buah dan tingkat kerusakan buah.
·             Kelas mutu I, terdiri atas buah cabe rawit yang memiliki ukuran besar, tekstur keras, warna normal (hijau, merah, atau putih), varietas seragam, mulus (tidak cacat), dan tidak terinfeksi hama maupun penyakit.
·             Kelas mutu II, terdiri atas buah cabai rawit yang memiliki ukuran kecil, tekstur keras, warna normal, Varietas seragam, mulus, dan tidak terinfeksi hama serta penyakit.
·             Kelas mutu III, terdiri atas buah cabai rawit yang berukuran besar maupun kecil tapi cacat.

2.   Pembersihan atau Pencucian
Pembersihan atau pencucian perlu dilakukan untuk membersihkan residu pestisida yang berasal dari penyemprotan. Pencucian dilakukan dengan menggunakan Neutral Cleaner Brogdex dan Britex Wax 
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a.        Disediakan bak tempat air, diisi dengan secukupnya, kemudian ditambah dengan larutan Neutral Cleaner Brogdex dengan dosis menurut anjuran yang tercantum dalam kemasan.
b.        Buah cabai dimasukkan ke dalam bak dan dicuci, kemudiaan ditiriskan pada rege atau widik dari bambu sampai kering.
c.        Dilakukan pencucian kedua dalam bak yang lain, yang telah diisi air dan larutan Britex Wax dengan dosis sesuai anjuran dalam kemasan, kemudian ditiriskan kembali dan diangin-anginkan dalam bentuk kering.

3.   Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan untuk memperlambat laju transparasi buah cabai yang dilakukan dalam ruang bersuhu rendah (dingin), penyimpanan dalam ruang dengan sistem kontrol atmosfer atau penyimpanan atmosfer terkendali (control atmosphere storage). Usaha untuk memperlambat laju transparasi buah cabai dapat dilakukan dengan jalan menaikkan kelembaban udara, menurunkan suhu ruang penyimpanan, dan membungkus atau mengemas buah cabai dalam kantong plastik berlubang-lubang.
a.        Penyimpanan dalam Ruangan Bersuhu Rendah
  Penyimpangan dalam suhu rendah merupakan proses pendinginan bahan untuk mencegah berkembangnya mikroorganisme dan perubahan biokimia pada cabai yang disimpan (diawetkan). Penyimpanan dalam ruang bersuhu rendah memerlukan ruang yang dilengkapi dengan peralatan pendingin. Cara  ini memerlukan biaya yang sangat tinggi.  Suhu penyimpananyang digunakan berkisar antara  5º C - 10º C. Hasil penelitian Nur Hartuti dan R.M. Sinaga (dikutip Adhi Santika, 1995) menunjukkan bahwa penyimpangan cabai merah yang sebelumnya diperlakukan dengan Na2S2O5  1% dan dikemas dengan kantong plastik polietilen (PE) berlubang, dengan suhu 5º C - 10º C, dapat mempertahankan kesegaran buah cabai selama 40 hari.
b.        Penyimpanan dalam Ruangan Berventilasi
Penyimpanan dalam ruang berventilasi memerlukan konstruksi ruangan (gudang) yang memiliki cukup banyak ventilasi untuk memperlancar pertukaran udara di dalam penyimpanan. Ruang penyimpanan dilengkapi dengan rak-rak yang terbuat dari anyaman bambu (rege/widik) untuk meletakkan buah cabai. Ruang penyimpanan dan rak-rak harus dibersihkan dan disucihamakan agar terbebas dari parasit dan hama, rak disusun rapi. Cabai yang disimpan diletakkan pada rak-rak sedemikian rupa sehingga tidak terlalu bertumpukan. Penyimpangan dengan cara ini cukup baik dan efisien, serta cukup murah.
c.      Penyimpanan dengan sistem kontrol Atmesfer
Tehnik penyimpanan dengan sistem kontrol atmosfer adalah mengatur komposisi gas oksigen (O2), karbondioksida (CO2), dan nitrogen (N2) di dalam runag penyimpanan pada konsentrasi tertentu yang dapat memperlambat proses pernafasan (respirasi) atau aktivitas metabolisme cabai. Udara bebas mengandung 20,99% O2; 0,09% CO2; dan 78,03% N2. Untuk memperlambat proses respirasi atau aktivitas metabolisme cabai, kandungan O2 peru dikurangi hingga dibawah 8%, sedangkan kandungan CO2 dan N2 ditingkatkan diatas 2%. Suhu udara dan kelembaban udara dalam ruangan juga harus diatur pada kisaran yang sesuai.
d.     Penyimpangan secara Hipobarik
Secara hipobarik adalah penyimpanan di dalam ruangan dengan pengaturan tekanan udara, suhu udara, dan kelembaban udara. Penyimpanan secara hipobarik, tekanan udara dalam ruang penyimpanan diatur sebesar 80 mm Hg, suhu udara 7,2º C - 10º C, dan kelembaban udara 90% - 95%. Suhu udara di bawah 7º C dapat menyebabkan cabai mudah busuk.

4.   Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil karena kerusakan mekanis (akibat benturan, tekanan, dan himpitan karena tumpukan yang tidak teratur pada pengakutan) maupun kerusakan biologis ataupun fisiologis (akibat pengaruh lingkunga) yang dapat mempercepat proses transpirasi dan respirasi. Jenis kemasan berupa keranjang bambu, karton, kantong jala, atau karung goni.
Kemasan karton memiliki kelemahan, yakni dapat menyerap kelembaban dan mudah kehilangan kekuatan. Kemasan keranjang bambu mempunyai kekuatan pada dindingnya sehingga lebih tahan terhadap tekanan dan goncangan dalam pengangkutan.
Hal-hal yang harus diperapat mempercepat kerusakan hatikan dalam pengemasan buah cabai antara lain :
a.        Anyaman keranjang bambu yang kasar dan anyaman yang mencuat harus dihindari agar tidak melukai buah cabai yang dikemas. Luka yang terjadi dapat mempercepat kerusakan akibat infeksi patogen (busuk dan berjamur)
b.         Alat kemas harus diberi label yang berisi tentang kelas mutu buah cabai dan jenis untuk memudahkan pengontrolan.
c.        Buah cabai yang dikemas dalam kantong plastik polietilen disusun secara rapi dalam kotak kemas hingga penuh, kemudian ditutup rapi dan diikat kuat dengan tali.
d.        Kebersihan kotak kemas harus dijaga untuk mencegah kerusakan buah akibat serangan hama dan penyakit.
Pengangkutan buah cabai yang telah dikemas dari gudang penyimpangan ke pusat-pusat pasar merupakan mata rantai yang penting dalam distribusi cabai ke konsumen.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan buah cabai selama dalam pengakutan adalah :
a.        Penyusunan buah cabai (dalam kemasan) di dalam alat pengakutan harus diusahakan serapi mungkin, dengan diberi sedikit celah untuk sirkulasi udara sehingga keadaan di dalam ruang angkutan tidak panas dan tidak lembab.
b.        Pengangkutan sebaiknya dilakukan pada malam hari untuk menghindari cuaca yang panas selama perjalanan dan mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.
c.        Bila memungkinkan, alat pengangkut dilengkapi dengan ruang pendingin atau ruang pengatur komposisi atmosfer (kontainer).
d.        Alat pengangkut yang digunakan harus dipastikan berada dalam kondisi yang baik agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman.
e.        Penanganan dalam pemuatan dan pembongkaran harus dilakukan secara hati-hati. Perlakuan yang kasar dapat menyebabkan kerusakan pada alat pengemasan dan buah cabai yang dikemas.















BAB IV.
 ANALISA USAHA TANI


1.    Perkembangan Harga Cabe Rawit
Sebagai daerah yang masyarakatnya menyukai makanan berselera pedas maka harga cabe rawit cukup mahal dan berfluktuasi. Harga cabe tertinggi terjadi pada bulan  oktober - Nopember  dan harga terendah pada bulan agustus – september. Pemasaran cabe biasanya petani membawa cabe ke pasar Desa disana pedagang pengumpul membeli cabe dari petani.
Rantai pemasaran cabe rawit  melalui jalur :
 Petani produksen ------- Pedagang Pengumpul -------- Pedagang antar daerah ------- Pedagang besar -------- Pengecer -------- Konsumen.
Adapun harga cabe di tingkat pedagang pengumpul selama satu tahun adalah :


BULAN

PERKEMBANGAN  HARGA CABE PER MINGGU ( Rp / Kg )

HARGA RATA 2 PER BULAN
Mg I
Mg II
Mg III
Mg IV
JANUARI
FREBUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
25.000
25.000
35.000
20.000
20.000
30.000
15.000
9.750
9.000
35.000
35.000
35.000
22.000
22.000
35.000
10.000
16.000
25.000
25.000
10.250
5.500
35.000
35.000
12.000
20.000
20.000
35.000
22.000
20.000
20.000
12.250
12.000
6.000
35.000
45.000
10.000
15.000
15.000
25.000
16.000
18.000
20.000
10.000
14.000
6.000
25.000
27.000
10.000
20.000
20.000
32.500
17.000
18.500
23.750
15.625
11.500
6.625
32.500
35.500
16.000





2.    Analisa Usaha Tani Cabe Rawit
A.   Analisis Usaha Tani Skala Besar
Perhitungan biaya dan pendapatan usaha tani cabai rawit didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut.
1.  Tanaman cabai rawit yang ditanam adalah jenis malita FM
2.  Keadaan agroklimat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman
3.  Kebun penanaman seluas satu hektar
4.  Lokasi kebun memiliki sumber air yang cukup.
5.  Penanaman dilakukan hanya dengan satu jenis tanaman
6.  Budi daya tanaman dilakukan secara intensif tanpa menggunakan mulsa plastik hitam perak.
7.  Jarak tanam yang digunakan adalah 80 cm x 60 cm sehingga jumlah tanaman keseluruhan adalah 18.200 tanaman.
8.  Produksi rata-rata dalam satu periode produksi ( 10 – 12 bulan ) adalah 2,2 kg/tanaman.
9.  Masa investasi dihitung selama satu periode produksi (satu tahun).
10.  Harga jual cabai rawit di tingkat petani adalah dihitung  Rp.5.000,00/kg.
11.  Tingkat kerusakan tanaman diperiksa sebesar 10%.
12.  Tenaga kerja diperhitungkan dalam satuan hari kerja setara pria (HKSP); 1 HKSP  sama dengan 8 jam hari kerja.
13. Bunga modal diperhitungkan sebagai unsur biaya, yaitu sebesar 2% per bulan.
14. Biaya tak terduga diperhitungkan sebesar 10% dari biaya operasional.

Perkiraan biaya dan pendapatan yand disajikan dalam analisis usaha tani ini akan berbeda dengan daerah lain karena perbedaan agroklimat dan agroekonomi. Akan tetapi penggunaan sarana dan prasarana produksi pada prinsipnya sama. Sehingga analisis usaha tani dapat disajikan dalam perhitungan biaya dan pendapatan, meskipun pada kondisi daerah yang berlainan. Di samping itu, analisis usaha tani ini tidak bersifat tetap, melainkan dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan usaha yang sedang berlangsung.



A.  Modal Usaha Tani
No
                       Rincian biaya
      Jumlah
1.
2.






3.







4.
5.





6.



7.












8.
Sewa tanah 1 hektar selama 1 tahun
Pembuatan base camp ukuran 5 m x 5 m
-   Bambu 15 batang @ Rp. 5000,-
-   Dinding bambu 5 m x 1,75 m 8 ptg @ Rp.25000,-
-   Paku 3,5 Kg @ Rp.12000,-
-   Tali 15 m @ Rp.2000,-
-   Atap seng 24 lbr @ Rp.42000,-
-   Tenaga Kerja 10 HOK @ Rp.30000,-
Peralatan
-   Hand Sprayer 2 buah @ Rp.375000,-
-   Cangkul 5 buah @ Rp.45000,-
-   Sabit 5 buah @ Rp.25000,-
-   Keranjang 5 buah @ Rp.15000,-
-   Kored 5 buah @ Rp.20000,-
-   Gembor 2 buah @ Rp.20000,-
-   Ember Plastik 4 buah @ Rp.10000,-
Benih 250 gram @ Rp.5.000,-
Pupuk :
-   Pupuk kandang 15 ton @ Rp.500.000,-
-   Urea 250 Kg @ Rp.1200,-
-   NPK 100 Kg @ Rp.2200,-
-   KCL 100 Kg @ Rp.2500,-
-   PPC 5 liter @ Rp.50000,-
Pestisida
-  Furadan 3 G 10 Kg @ Rp.10000,-
-  Curacron 500 EC 5 liter @ Rp.120000,-
-  Fungisida 6 Kg, @ Rp.20000,-
Tenaga Kerja
-       Pengolahan tanah I
-       Pengolahan tanah II
-       Pengolahan tanah III
-       Pemupukan Dasar 15 HOK @ Rp.25000,-
-       Pengaturan bedengan 30 HOK @ Rp.25000,-
-       Pesemaian 30HOK @ Rp.25000,-
-       Penanaman 37 HOK @ Rp.25000,-
-       Pemupukan susulan 30 HOK @ Rp.25000,-
-       Penyiangan 90 HOK @ Rp.25000,-
-       Penyemprotan pestisida 60 HOK @ Rp.25000,-
-       Panen dan pengangkutan 220 HOK @ Rp.25000,-
-       Tenaga pengawasan tetap 1 orang selama 1 tahun
Lain – lain
Biaya tidak terduga / cadangan .

Rp.  1.500.000,-

Rp.      75.000,-
Rp.    200.000,-
Rp.      12.000,-
Rp.      30.000,-
Rp.  1.008.000,-
Rp.    300.000,-

Rp.    750.000,-
Rp.    225.000,-
Rp.    125.000,-
Rp.      75.000,-
Rp.     100.000,-
Rp.      40.000,-
Rp.      40.000,-
Rp.  1.250.000,-

Rp.  7.500.000,-
Rp.     300.000,-
Rp.     220.000,-
Rp.     250.000,-
Rp.     250.000,-

Rp.    100.000,-
Rp.    600.000,-
Rp.    120.000,-

Rp.  1.000.000,-
Rp.  2.250.000,-
Rp.     750.000,-
Rp.     375.000,-
Rp.     750.000,-
Rp.     750.000,-
Rp.     925.000,-
Rp.     750.000,-
Rp. 2.250.000,-
Rp. 1.500.000,-
Rp. 5.500.000,-
Rp. 6.000.000,-

Rp. 5.750.000,-



B.    Analisis Biaya Usaha Tani
No
                       Rincian biaya
      Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Sewa tanah 1 hektar selama 1 tahun
Nilai Penyusutan Base Cam Pertahun
Nilai Penyusutan Hand Sprayer Pertahun
Nilai Penyusutan Cangkul Pertahun
Nilai Penyusutan Sabit Pertahun
Nilai Penyusutan Kranjang Pertahun
Nilai Penyusutan Kored Pertahun
Nilai Penyusutan Gembor Pertahun
Nilai Penyusutan Ember Plastik Pertahun
Benih 250 Gram
Pupuk
Pestisida
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Cadangan
Rp.  1.500.000,-
Rp.  1.625.000,-
Rp.     150.000,-
Rp.       45.000,-
Rp.       25.000,-
Rp.       15.000,-
Rp.       20.000,-
Rp.        8.000,-
Rp.        8.000,-
Rp.  1.250.000,-
Rp.  8.250.000,-
Rp.     820.000,-
Rp.22.000.000,-
Rp.  5.750.000,- 

J u m l a h
Rp.41.466.000,-

C.    Analisis Pendapatan dan Keuntungan Usaha Tani :
-     Nilai total produksi :
    18.200 x 80% x 2,2 Kg x Rp.5.000,-   = Rp. 160.160.000,-
-  Biaya Produksi                                     = Rp.   41.466.000,-
-  Keuntungan                                          = Rp.118.694.000,-


D.    Analisis biaya produksi cabe per Kg dan titik impas modal :
-     BEP harga produksi cabe per Kg :
    Rp. 41.466.000 : ( 18.200 Kg x 80% x 2,2 Kg ) = Rp.1.294,5,-
Berdasarkan hasil tersebut  pada saat harga cabe Rp. 1.294,5 berarti usaha tani Cabe tidak menghasilkan keuntungan
-     BEP Volume Produksi = Biaya total produksi : Harga Jual
    41.466.000 : 5.000,-  = 829,32 Kg.
Berdasarkan hasil tersebut  modal akan kembali pada saat  produksi mencapai 829,5 Kg dan harga cabe Rp. 5.000 berarti usaha tani Cabe belum  menghasilkan keuntungan
E.  Analisis tingkat kelayakan usaha Tani ( B / C Ratio
B/C Ratio = Total pendapatan : Total biaya produksi
                = 160.160.000 : 41.466.000
                = 3,86
Dengan mengeluarkan biaya sebesar  Rp.41.466.000,- akan menghasilkan 3,86 kali atau hasil penjualan mencapai 386% dari modal yang dikeluarkan.
F.  Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal ( ROI
ROI = Keuntungan  :  Modal x 100%
       = 118.694.000 : 41.466.000 x 100%
       = 286,2%



DAFTAR  PUSTAKA


1.      Adhi Santika  1995.  Agribisnis Cabai . Jakarta Penebar Swadaya
2.      Ir. Bambang  Cahyono , Teknik Budidaya dan Analisa Usaha Tani Cabai Rawit . Penerbit Kanisius.
3.      Nur Hartuti dan R.M. Sinaga. 1993. Pengaruh Jenis dan Kapasitas Kemasan Terhadap Mutu Cabai di Pengangkutan   dalam ; Buletin Penelitian Hortikultura Vol.XXV, No. 4 Balai Penelitian  Hortikultura Lembang Bandung.
4.      Dadang W.I. 1997, Cabai dan Kesehatan , dalam : Majalah Trubus. No 332 Tahun XXVIII, Yayasan Sosial Tani Membangun.

1 komentar:

  1. Hari baik untuk Anda,
    Anda membutuhkan solusi untuk masalah Anda dan di mana untuk mendapatkan pinjaman dari?
    saya pinjaman pemberi pinjaman que terdaftar diperbolehkan untuk memberikan Jaminan
    pinjaman bagi Individu dan perusahaan Bisnis
    dan Anda ditolak kredit dari bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lain Alasan
    Apapun kebutuhan pinjaman Anda, jangka panjang atau pinjaman jangka pendek, pribadi
    atau hipotek, kami siap untuk berbicara dengan Anda tentang bagaimana kami dapat memenuhi Anda
    kebutuhan, dan bagaimana Anda bisa mendapatkan pinjaman ini mentransfer online untuk Anda
    Biarkan kami membantu Anda mengatur pembiayaan dan juga mendapatkan pinjaman sangat sah
    sebesar 2%
    Silahkan hubungi kami hari ini dengan mengirimkan email ke email Mengikuti
    addresss.
    EMAIL: Annabelleloanfirm@gmail.com

    BalasHapus